Sabtu, 11 Oktober 2008

Nilai Saham Dunia Turun Terus

Saham di seluruh dunia turun terus, dengan saham di Eropa anjlok di awal perdagangan sementara di Asia juga turun tajam.

Indeks FTSE 100 di London merosot 5,4% pada level 4.077. Bursa langsung turun 9,8% pada pembukaan pasar ke posisi 3.887, di bawah tingkat 4.000 untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Penurunan serupa terjadi di negara-negara Eropa lainnya, dengan indeks Cac di Paris turun 6,2% sementara Dax di Jerman anjlok 8,2%.

Di Rusia, regulator menghentikan perdagangan saham dan kembali menutup bursa karena gejolak yang terlalu besar.

Meskin pemerintah beberapa negara Barat sudah memotong tingkat suku bunga sebesar 0,5% dan menyuntikkan dana segar ke sektor keuangan, para investor tetap khawatir krisis keuangan akan memicu resesi di seluruh dunia.

Editor BBC untuk masalah bisnis, Robert Peston mengatakan pasar khawatir tentang pelelangan klaim asuransi hutang bank investasi AS yang bangkrut, Lehman Brothers, yang dilakukan hari Jumat.

Kekhawatiran di Amerika Serikat Kamis malam mendorong indeks Dow Jones jatuh lebih dari 7%.

Ini ditangapi negatif oleh pasar-pasar di Asia, di mana perdagangan juga anjlok dengan indeks Nikkei di Jepang turun hampir 10%, nilai paling rendah untuk kedua kalinya minggu ini.

Pasar saham di Asia turun setelah anjloknya saham di New York. Indeks Dow Jones turun di bawah level 9.000 untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Bursa Efek Indonesia juga ditutup Jumat karena tekanan global khususnya jatuhnya indeks Dow Jones.

Tetapi di pasar saham sendiri beredar rumor yang menyebabkan indeks harga saham gabungan makin terpuruk.

Posisi terakhir indeks harga saham pada hari Rabu berada di level 1.451.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah menyatakan bursa akan dibuka hari Senin.

‘Panik untuk menjual’

Di Jepang, di saat indeks Nikkei anjlok dengan angka tertajam dalam perdagangan satu hari sejak tahun krisis pasar saham tahun 1987, perusahaan asuransi Yamato Life bangkrut dan menjadi lembaga keuangan Jepang pertama yang menjadi korban krisis.

“Pialang panik untuk menjual di New York dan Tokyo,” kata Yutaka Miura, ekonom senior di Shinko Securities di Tokyo.

“Para investor ketakutan.”

Pada akhir perdagangan hari Jumat, harga-harga saham di Tokyo sudah terpuruk 24% dalam seminggu terakhir.

Di Indonesia, rencana untuk membuka kembali Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat, setelah tutup sejak Selasa, dibatalkan untuk mencegah apa yang dikatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai “kepanikan lebih dalam”.

Indeks saham unggulan Dow Jones ditutup merosot 7,3% pada hari Kamis dan ditutup di bawah kisaran 9.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2003.

“Kepanikan di mana-mana,” kata Chris Orndorff, pimpinan Payden & Rygel di Los Angeles.

Krisis dibahas

Para menteri dari negara-negara industri maju yang tergabung dalam G7 akan bertemu di Washington guna membahas krisis ini.

Presiden AS George W Bush dijadwalkan akan berpidato di hadapan rakyat Amerika Serikat hari Jumat malam.

Selain pertemuan G7, pembahasan krisis juga akan dilakukan di kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington.

IMF mengatakan mengatakan pihaknya siap untuk memberi pinjaman kepada negara-negara yang terkena krisis kredit global, dengan menggunakan prosedur pinjaman darurat yang pertama kali digunakan pada krisis moneter Asia pada tahun 1990an. IMF memiliki sekitar $200 miliar dana yang bisa langsung dicairkan namun juga memiliki sumber-sumber dana lain.***HTI-Press.

BBC Indonesia

http://hizbut-tahrir.or.id/2008/10/10/nilai-saham-dunia-turun-terus/

Tidak ada komentar: