Sabtu, 11 Oktober 2008

Kecil Yang Terkenal


Usia saya yang masih kecil kira-kira 5 tahun, sudah dikenal oleh banyak orang. Tidak hanya orang-orang desa saya saja tetapi juga desa-desa tetangga yang sering melihat saya berlari dipagi hari. Mungkin Anda akan berpikir kenapa saya jadi terkenal dimata mereka? Bukan karena saya kaya, bapak berpangkat atau sesuatu kelebihan yang ada didalam diri saya ini melainkan karena nakal dan badung sehingga mereka tahu betul siapa diri saya waktu itu. Setiap pagi saya berlari mengejar ibu saya yang hendak pergi ke pasar, jarak pasar dengan rumah yang cukup jauh kira-kira 5 Km membuat orang terkagum-kagum kenapa anak ini mau mengejar ibunya setiap pagi dengan jarak yang cukup jauh diusianya yang masih “bayi”? saya sering sekali ditanya orang-orang kenapa saya berani pergi sejauh itu? Saya pun menjawab dengan senyum dan bangga “ah yo ben (ya biarin)”.

Mungkin Anda berpikir juga kenapa ibu saya tidak memboncengkan saya saja di atas sepedanya? Jawabanya adalah ibu saya juga tetap kekeh berpikir kalau anak ini dibiarin ikut ke pasar terus maka dia akan terus keseringan ikut dan akan minta jajan tiap hari, sehingga dia biarkan saja saya berlari tiap pagi untuk mengejarnya sampai di Pasar biar saya kapok.

Buah dari kenakalan saya ternyata juga ada, banyak pengalaman yang saya dapatkan dari rutinitas yang tidak pernah dilakukan oleh anak-anak seusia saya. Diantara pengalaman yang bisa dipetik antara lain:
To be famous kids
Self marketing
Businnes knowledge


To be Famous kids
Menjadi anak terkenal tentunya sesuatu yang baik dan bisa memberikan nilai tambah didalam pergaulan dan pengembangan kepribadian diri anak tersebut. Jangan pernah sekali-kali memberikan punishment yang tidak mendidik kepada anak karena hal ini bisa membuat si anak menjadi merasa bersalah, tidak berguna, tidak diperhatikan, dan dapat memberikan dampak psikologis yang tidak baik didalam perkembangan kecerdasan kognitifnya (cognitive development) dan kepribadiannya. Setiap anak tentunya sangat ingin dipuji, dimanja, dihargai dari setiap buah karya dari tangannya, walaupun dimata kita hal tersebut adalah sesuatu hal yang biasa dan mungkin tak berharga sama sekali. Tetapi ingat bahwa ketika kita merasa diperhatikan maka kita juga akan merespon perhatian yang kita terima dengan cara-cara kita sendiri. Begitu pula dengan jiwa anak kecil, ketika kita berikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka maka mereka akan meresponnya dengan berbagai cara, apakah dengan sesuatu yang bisa membuat kita bangga atau malah membuat kita jengkel terhadapnya. Apapun itu yang jelas anak akan bisa berpikir bagaimana dia harus bertindak dan merespon dari setiap apa yang kita berikan. Hal tersebut adalah point yang sangat penting didalam melatih anak dalam pengembangan kepribadian dan kecerdasan kognitifnya.
Ingat jangan sekali-kali membentak, marah dan memukul kepada anak kecil yang mereka belum bisa memilih mana yang terbaik bagi dirinya dan orang lain, tetapi ketika anak melakukan kesalahan maka tunjukan mana yang benar dan mana yang salah. Nah proses ini akan sangat efektif dalam pengembangan kepribadian dan kecerdasannya.
Ibu saya tidak pernah memarahi saya ketika saya mengejarnya ke pasar tetapi dia juga tidak menganjurkan saya ke pasar. Semua keputusan saya untuk lari ke pasar adalah murni dari diri saya sendiri dan hal tersebut merupakan buah dari kecerdasan berpikir saya pada saat itu. Ternyata apa yang saya lakukan memiliki dampak positif yakni dikenal oleh banyak orang, walaupun mungkin banyak juga yang memvonis bahwa saya anak nakal dan susah diatur. Saya tidak malu disebut anak nakal karena saya selalu mendengar pujian “anak nakal sugeh akal (anak nakal banyak akal)” yang selalu dilontarkan setiap mereka membicarakan saya.

Self marketing
Tanpa saya sadari ternyata saya telah menjadi “selebritis” dikampung. Orang-orang banyak memuji dan membicarakan nama saya ketika saya berjalan didepan mereka bak selebriti yang sedang naik daun. Ternyata apa yang saya lakukan pasti memiliki dampak atau efek terhadap prilaku/kepribadian dan social. Dampak yang saya rasakan adalah saya merasa bahwa diri saya dikenal orang dan dipAndang orang walaupun mungkin mereka ada yang berpikiran bahwa anak ini nakal dan berprilaku aneh yang beda dengan anak-anak seusianya, atau malah mereka berpikiran bahwa anak ini memiliki kemauan yang keras, banyak akal dan memiliki sesuatu yang beda dengan anak-anak lain. Apapun pendapat orang tentang kita, kita akan selalu mencari posisi yang terbaik dihadapan mereka walaupun kadang kita mengingkari kepada public bahwa kita menginginkan apresiasi orang lain dari apa yang kita lakukan. Apresiasi yang kita terima adalah bentuk penghargaan dan perhatian orang terhadap buah karya dari setiap prilaku yang kita lakukan baik hal tersebut sesuatu hal yang bersifat physical atau abstrak. Dalam dunia bisnis setiap sesuatu hal yang dihasilkan oleh seseorang atau perusahaan yang berbentuk physical disebut product, sedangkan yang tak terlihat atau berbentuk abstrak tetapi dapat kita rasakan manfaatnya disebut dengan jasa atau sevice.
Kembali lagi kepada masalah anak, anak akan selalu mencari perhatian dari orangtuanya atau orang lain dengan cara apapun baik itu dengan menangis, tersenyum, berbicara, mengajak bersalaman, menyentuh tubuh kita atau memberikan kita sesuatu yang berupa barang missal: membuat gambar, menulis nama, mengambilkan buku, membawakan makanan dll. Itu semua merupakan cara-cara memasarkan dirinya (anak) untuk dapat diterima dan dihargai dihadapan orang lain. Perilaku-perilaku anak tadi dalam kaca mata bisnis adalah sesuatu yang mereka tawarkan dan pasarkan untuk dapat dibeli oleh orang lain dengan apresiasi, senyuman dan pujian oleh market/pasarnya (kita/orang dewasa). Jangan membunuh karakter bisnis yang ada pada anak dengan memberikan respon yang tidak membuat anak tersebut bangga atas buah karya yang ditunjukkan kepada kita. Kembangkan jiwa entrepreneur/wirausaha mereka dengan terus memacu semangat untuk terus berproduksi dan memberikan apresiasi terhadap apa yang mereka kerjakan, tentunya dengan mengarahkan kepada hal-hal yang baik dan tidak membiarkan mereka terus melakukan kesalahan.
Dengan memberikan senyuman dan pujian terhadap apa yang dia lalukan maka hal itu cukup buat mereka untuk merasa dihargai, berguna dan akan terus memacu untuk tetap berusaha, dihargai dan diperhatikan. Katakan pada anak-anak kita dengan kata-kata yang lembut, penuh dengan kasih sayang ketika kita memberikan apresiasi kepada mereka, misalnya, “wah adik pintar sekali, bisa menggambar mobil, mana bannya?mana rodanya?”. Kalimat diatas akan dapat diexplore lebih banyak lagi untuk membangkitkan emotional touch dan pengembangan kecerdasan kognitifnya serta memacu untuk terus berkarya. Setiap karya yang dihargai tentunya akan menambah rasa percaya diri sehingga terus membuat produk-produk yang dapat memasarkan dirinya tanpa rasa malu dan ragu serta tanpa rasa takut untuk tidak dihargai.

Businnes knowledge
Pada umur 10 tahun saya sudah bisa belanja kepasar sendiri tanpa ditemani oleh ibu saya lagi. Ibu saya memberikan kepercayaan kepada diri saya untuk belanja barang dagangan di pasar pada saat saya duduk dikelas 4 SD. Pagi pukul 5.30 saya berangkat ke pasar untuk belanja barang-barang yang akan dijual lagi di rumah dengan menggunakan sepeda dan keranjang bambu, sampai dirumah pukul 7.00, saya langsung mandi dan siap-siap berangkat kesekolah. Walaupun itu tidak terjadi setiap hari tapi paling tidak sekali seminggu pasti saya disuruh oleh orang tua untuk belanja ke pasar.
Ingat kembali kebiasaan waktu kecil saya! Saya selalu ke pasar mengejar ibu saya sehingga banyak orang sepanjang perjalanan dan orang-orang di pasar kenal baik dengan saya. Ternyata hal tersebut membuat saya dipercaya oleh para pedagang untuk mengambil barang dagangan mereka dulu kemudian dijual dirumah dan baru dibayar esoknya lagi.
Tahukah Anda bahwa proses tersebut tidak bisa berjalan secara instant, seseorang untuk memiliki jiwa entrepreneur harus memiliki jiwa kepemimpinan, tanggungjawab, kejujuran, dan membangun kepercayaan kepada orang lain terhadap diri kita. Jika Anda berpikir pendek dalam mendidik anak maka hasilnyapun tidak maksimal dan malah mungkin akan selalu defensive terhadap apa kemauan kita sebagai orang tua. Biarkan anak Anda melakukan apa yang dia yakini baik dan pacu terus semangatnya untuk terus melakukan sesuatu yang baik bagi dirinya dan orang lain, sepanjang prilaku itu memang baik dan tidak melanggar norma-norma yang ada.
Tanamkan pada diri anak Anda untuk bisa menghargai waktu, uang, dan bahagia bila bisa berbuat baik dan membahagiakan orang lain. Ajarkan cara-cara berbisnis yang baik dan mencari peluang usaha sejak dini, karena hal tersebut sangat penting dalam pengembangan kecerdasan berpikirnya dimasa mendatang. Tanpa kita sadari suatu saat dia akan bisa menjadi seorang yang berpikir entrepreneur, bertanggungjawab, mandiri, jujur, berjiwa pemimpin dan bukan menjadi orang yang berpikir “budak” yang tak berharga sehingga jiwa kepemimpinannyapun tidak ada sama sekali.


selanjutnya di bab 2.


Tidak ada komentar: