Sabtu, 11 Oktober 2008

Menumbuhkan Sikap Kritis

 Sikap kritis adalah sikap dimana anak berpikiran kenapa dan bagaimana hal yang dia lihat bisa terjadi seperti itu. Hal tersebut dalam kehidupan mereka adalah sesuatu yang baru atau sesuatu yang sering dia lihat tetapi dia tidak mampu mengetahu lebih dalam lagi apa yang ada dibalik yang dia bisa lihat. Anak yang tidak kritis biasanya melihat hal-hal yang baru atau yang biasanya dia lihat hanya kan mengacuhkan pandangannya tanpa mau peduli dengan apa yang ada dibalik yang dia lihat. Apakah anda mau bila anak anda memiliki sifat yang kedua tadi? Tentunya tidak. 
Kemampuan sikap kritis seseorang kadang memang bisa tumbuh begitu saja sesuai dengan karakter yang dia bawa waktu bayi. Tetapi apakah kemampuan tersebut sudah tentu ada pada buah hati anda? Tentunya anda sendiri yang bisa menilai apakah putra-putri bapak termasuk didalam anak yang cerdas dan kritis dalam keseharianya? Atau termasuk didalam sikap yang selalu acuh didalam pandanganya melihat dunia. Yah apapun keadaan anak anda yang jelas terapkanlah kepadanya sejak dini pribadi yang kritis dan mau mengeksplore lebih jauh apa yang dia lihat, dengar dan pelajari. 

Dengan kemampuanya mengeksplore segala sesuatu yang ada disekelilingnya maka tanpa dia dan anda sadari banyak sekali pengetahuan yang bertambah didalam otak dan cara berpikir si anak. Misalkan jika anak anda bertanya tentang sesuatu maka cobalah anda menjawab dengan jawaban yang benar, tetapi jika anda tidak mampu atau tidak yakin dengan jawaban yang anda berikan adalah benar maka berikan pengertian bahwa anda akan mencari tahu dulu apa yang dia tanyakan kemudian berjanji akan menjawabnya nanti. Kadang banyak orang tau egois dengan jawabanya dan cenderung memaksakan apa yang menjadi opininya sehingga bukan pengetahuan yang dia dapat tetapi malah sebuah ancaman atau racun didalam otak si kecil. Atau malah kadang ada orang tua yang malah membunuh kreatifitas si kecil dalam mengeksplore apa yang dia ingin tahu dengan mengatakan kata-kata yang bernada mengancam atau menutup mulut dan menyuruh anaknya tetap diam dan menerima apa adanya. Tentunya sikap tersebut diatas bukanlah sikap baik yang harus anda lakukan ketika anak anda bertanya dan anda tidak tahu jawabanya, tetapi buatlah dia merasa dihargai dengan mengatakan bahwa anak anda pintar sekali karena mau tahu apa, kenapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan kemudian menyuruh anak anda untuk menyimpan pertanyaanya untuk guru atau kakak atau paman yang ada dirumah. 

Tidak ada komentar: